Kategori: Artikel

  • STAI AL RUZHAN TASIKMALAYA (STAR) menerima visitasi monitoring dan evaluasi dari Kopertais Wilayah II JABAR

    STAI AL RUZHAN TASIKMALAYA (STAR) menerima visitasi monitoring dan evaluasi dari Kopertais Wilayah II JABAR

    Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Ruzhan Tasikmalaya (STAR) menerima visitasi monitoring dan evaluasi dari Kopertais Wilayah II JABAR dengan mengadopsi tema “Meningkatkan pengawasan, peningkatan mutu, Pembinaan dan Pemberdayaan PTKIS”. Acara dilaksanakan apda tanggal 08 November 2022 pada pukul 11.00 s/d 14.30 WIB bertempat di ruang Cyber Muda Al-Ruzhan Tasikmalaya,

    Pada kesempatan tersebut turut hadir Seluruh Manajemen serta perwakilan para dosen dari masing-masing program studi di STAI Al-Ruzhan Tasikmalaya.

    Dalam kegiatan MONEV ini Visitor Bp. Nasihudin M.Pd banyak sekali memberikan arahan, informasi dan wawasan mengenai perguruan tinggi, terutama mengenai tridarma perguruan tinggi serta pengembangan mutu Pendidikan kemudian diakhiri dengan informasi dan masukan untuk segera mempersiapkan borang akreditasi prodi dan institusi agar semua kriteria dapat dipenuhi dengan baik.

    By -FYA-

  • STAI AL-RUZHAN Tasikmalaya menggelar kegiatan Masa Taaruf (Mataf) Mahasiswa  Baru 2022- 2023

    STAI AL-RUZHAN Tasikmalaya menggelar kegiatan Masa Taaruf (Mataf) Mahasiswa Baru 2022- 2023

    STAI AL-RUZHAN Tasikmalaya menggelar kegiatan Masa Taaruf (Mataf) Mahasiswa Baru 2022- 2023. Pembukaan Mataf digelar di auditorium kampus STAI AL-Ruzhan.

    Ketua STAI AL-RUZHAN Tasikmalaya Dr. Yusuf Abdullah SE., MM. dalam pembukaannya menyampaikan selamat datang dan bergabung menjadi keluarga besar STAI AL-RUZHAN Tasikmalaya. Mahasiswa baru ini adalah orang -orang terpilih dari total 125 pendaftar. ‘’Tahun ini kami menerima Hanya 30 mahasiswa baru, mereka adalah yang terpilih dari total 125 pendaftar ‘’, kata Yusuf

    Lebih lanjut di hadapan mahasiswa baru Yusuf menjelaskan bahwa STAI AL-RUZHAN Tasikmalaya ini berada diwilayah Manonjaya Kab. Tasikmalaya yang sudah sangat terkenal sebagai kota santri sekaligus sang mutiara dari timur, posisi strategis ini ditambah dengan keberadaan STAI AL-RUZHAN Tasikmalaya ini adalah amal usaha bidang pendidikan tinggi yang langsung dibawah pimpinan yayasan Al-Ruzhan.

    Yayasan Alruzhan adalah organisasi yang memayungi hukum berbagai macam institusi dari mulai TK, KOBER, PAUD, SD, SMP ISLAM PLUS, SMK Teknik dan SMK Kesehatan serta PKBM dan yang terakhir adalah STAI Al-Ruzhan yang telah berkiprah selama lebih dari dua dekade untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, mencerdaskan dan memajukan bangsa. Oleh karena itu kesyukuran ini diwujudkan dengan tekad yang kuat dan bersungguh-sungguh meluruskan niat untuk dapat menjalankan tanggung jawab dan amanah yang sudah diberikan oleh orang tua yaitu belajar dengan sungguh-sungguh.

    Yusuf menegaskan bahwa STAI Al-Ruzhan memiliki tujuan mewujudkan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang refresentatif khususnya dalam bidang ekonomi dan manajemen berbasis nilai-nilai islam dan dapat dibanggakan dalam memberikan layanan terbaik, hasil terbaik dan citra terbaik agar tercapai derajat pendidikan yang optimal bagi kemaslahatan umat.

    STAI AL-Ruzhan Tasikmalaya adalah tempat ditempa-nya calon-calon pemimpin muda berkemajuan yang kreatif, inovatif, siap berkompetisi dan mampu bersaing ditingkat global di era revolusi industry 4.0. ‘’Saya berharap para mahasiswa baru akan menggapai masa depan dan mewujudkan mimpi besar dengan prestasi-prestasi gemilang yang akan diraihnya nanti’’, jelas Yusuf Abdullah

    -FYA-

  • PPPM STAI Al-Ruzhan Mengadakan Seminar Nasional bersama Kementrian Koperasi dan UMKM

    PPPM STAI Al-Ruzhan Mengadakan Seminar Nasional bersama Kementrian Koperasi dan UMKM

    Komitmen dari PPPM STAI Al-ruzhan bekerjasama dengan Kementrian Koperasi dan UKM melalui Deputi Bidang Kewirausahaan menyelenggarakan kegiatan acara seminar nasional untuk melaksanakan, mengembangkan program EDUPRENEUR agar dapat menciptakan generasi muda harapan bangsa dengan tema “Peningkatan Kapasitas Akses Permodalan Bagi Wirausaha Mahasiswa” di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Bertempat di Hotel City Tasikmalaya Tanggal 14-16 Oktober 2022.

    Kegiatan ini dibuka oleh Ketua STAI Al-ruzhan yang diwakili oleh Edi Supriadi SE., MEK. Selaku wakil ketua I Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama. Dalam sambutannya Edi menyampaikan terima kasih atas kepercayaannya dari KEMENKOP UKM RI kepada STAI AL-Ruzhan untuk menyelenggarakan Seminar Nasioanl ini. Beliau sangat mengapresiasi kegiatan ini. Kita memang harus memiliki kewirausahaan yang kuat di berbagai sektor, agar kita punya pengalaman yang komprehensif dan tidak hanya hebat di teori tetapi prakteknya juga hebat. Sinergi dengan Kementerian ini harus terus kita tingkatkan.

    Dilanjutkan sambutan dari Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindag Tasikmalaya dan diakhiri oleh sambutan dari Kemetrian Koperasi UKM RI melalui Sekretaris Deputi Kewirausahaan KEMENKOP UKM RI Drs. Talkah Badrus, MM.

    Acara digelar secara luring dan dihadiri total 40 mahasiswa dari berbagai institusi perguruan tinggi di tasikmalaya yaitu : STAI AL-Ruzhan, Universitas Siliwangi, Poltekes Kemenkes Tasikmalaya, LP3I dan Unigal. Dengan tujuan bahwa semangat kewirausahaan harus dipupuk sejak awal atau sejak mahasiswa dengan dibekali berbagai kemudahan akses mendapatkan pembiayaan dari lembaga jasa keuangan di wilayah tasikmalaya

    Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama kepada kalangan civitas akademika, mengenai program Model Generik Kredit/ Pembiayaan Melawan Rentenir dan program pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai alternatif pembiayaan untuk memulai usaha.

    Dengan adanya kegiatan acara tersebut kami berharap, para mahasiswa ataupun anak muda bisa menjadi game changer yang berkontribusi kepada pembangunan ekonomi Indonesia melalui wirausaha. Dan Ini menjadi momentum kolaborasi antara Pemerintah dan civitas akademika untuk menciptakan SDM unggul dan juga bisa memanfaatkan fasilitas pembiayaan yang ada.

    MUDA GAPAI MASA DEPAN : Indonesia Bangkit, UMKM bangkit, ekonomi terungkit.

    -FYA-

  • ADA APA DENGAN EKONOMI SYARIAH?

    ADA APA DENGAN EKONOMI SYARIAH?

    Oleh : Dr Yusuf Abdullah, SE., MM

     

    Salah satu ajaran Islam yang mengatur kehidupan manusia adalah aspek ekonomi (mua’malah), dimana ajaran Islam yang membahas tentang ekonomi sangat banyak, baik dalam Al-quran, Sunnah, maupun ijtihad para ulama, hal ini menunjukkan bahwa perhatian Islam dalam masalah ekonomi sangat besar, salah satu ayat yang terpanjang dalam Al-Quran justru berisi tentang masalah perekonomian, bukan masalah ibadah (mahdhah) atau aqidah, ayat yang terpanjang dimaksud adalah ayat 282 dalam surat Al-Baqarah, yang menurut Ibnu Arabi ayat ini mengandung 52 hukum/malasah ekonomi.

    Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh C.C. Torrey dalam The Commercial Theological Term in the Quran yang menjelaskan bahwa Alquran telah memakai 19 terminologi ekonomi dan bisnis. Ungkapan tersebut mengalami pengulangan sebanyak 720 kali. Ke-dua puluh terminologi ekonomi dan bisnis yang dimaksud, yakni:

    1. Tijarah,
    2. Bai’,
    3. Isytara,
    4. Dain (Tadayan),
    5. Rizq,
    6. Riba,
    7. Dinar,
    8. Dirham,
    9. Qismah
    10. Dharb/mudharabah,
    11. Syirkah,
    12. Rahn,
    13. Ijarah/Ujrah,
    14. Amwal,
    15. Fadhlillah
    16. Akad/’Ukud
    17. Mizan (timbangan) dalam perdagangan,
    18. Kail (takaran) dalam perdagangan,
    19. Waraq (mata uang).

    Dari informasi tersebut, dapat dikatakan bahwa sebegitu besarnya penekanan dan perhatian Islam pada masalah ekonomi, oleh karenanya tidak mengherankan bila ribuan kitab Islam membahas konsep ekonomi Islam.

    Kitab-kitab fikih senantiasa tak lepas dari pembahasan topik-topik muamalah, antara lain: mudharabah, musyarakah, musahamah, murabahah, ijarah, wadi’ah, wakalah, hawalah, kafalah, jialah, ba’i salam, istisna’, riba, dan ratusan konsep muamalah lainnya, selain dalam kitab-kitab fikih, terdapat karya-karya ulama klasik yang sangat melimpah dan secara luas membahas konsep dan ilmu ekonomi Islam. Singkatnya, kajian-kajian ekonomi Islam yang dilakukan para ulama Islam klasik sangat melimpah.

    Nah, disini terlihat begitu hebatnya gambaran maju dan berkembangnya ekonomi Islam di masa lalu, akan tetapi yang sangat disesalkan bahwa dalam waktu yang relatif panjang itu yakni sejak sekitar 7 abad (sejak abad 13 s/d abad 20), ajaran-ajaran Islam tentang ekonomi ditelantarkan dan diabaikan kaum muslimin, akibatnya ekonomi Islam terbenam dalam ukiran sejarah dan relatif mengalami kebekuan (stagnan).

    Dampak selanjutnya, ummat Islam tertinggal dan terpuruk dalam bidang ekonomi, sehingga situasi tersebut dimanfaatkan oleh kolonialisme barat dengan mendesakkan dan mengajarkan doktrin-doktrin ekonomi ribawi (kapitalisme), khususnya sejak abad 18 sampai dengan abad 20, proses tersebut berlangsung lama dan semakin mengkristal, sehingga paradigma dan sibghah ummat Islam menjadi terbiasa dengan sistem kapitalisme dan malah sistem, konsep dan teori-teori itu menjadi berkarat dalam pemikiran umat Islam.

    Sebagai konsekuensinya, ketika ajaran ekonomi Islam ditawarkan kembali kepada ummat Islam, mereka melakukan penolakan, karena dalam fikirannya telah mengkristal pemikiran ekonomi ribawi, pemikiran ekonomi kapitalisme. Padahal ekonomi syari’ah adalah ajaran Islam yang harus diikuti dan diamalkan, sebagaimana terdapat dalam firman Allah dalam Al-Quran. Firman Allah tersebut terdapat dalam surat Al-Jatsiyah ayat 18 :

    ”Kemudian kami jadikan bagi kamu sebuah syari’ah, maka ikutilah syariah itu, dan jangan kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui”.

    Kesadaran umat Islam baru muncul sejak tiga dasawarsa menjelang abad 21, dengan mengembangkan kembali kajian ekonomi syari’ah, ajaran Islam tentang ekonomi kembali mendapat perhatian serius dan berkembang menjadi disiplin ilmu yang berdiri sendiri, dimana pada era tersebut lahir dan muncul para ahli ekonomi syariah yang handal dan memiliki kapasitas keilmuan yang memadai dalam bidang mu’amalah.

    Sebagai realisasi dari ekonomi syariah, maka sejak tahun 1975 didirikanlah Internasional Development Bank (IDB) di Jeddah. Setelah itu, di berbagai negara, baik negeri-negeri muslim maupun bukan, berkembang pula lembaga-lembaga keuangan syariah.

    Dalam bentuk kajian akademis, banyak perguruan tinggi di Barat dan di Timur Tengah yang mengembangkan kajian ekonomi Islam, diantaranya, Universitas Loughborough Universitas Wales-Inggris, Universitas Lampeter di Inggris, demikian pula Harvard School of Law, (AS), Universitas Durhem, Universitas Wolongong Australia, serta lembaga populer di Amerika Serikat, antara lain Islamic Society of North America (ISNA). Kini Harvard University sebagai universitas paling terkemuka di dunia, setiap tahun menyelenggarakan Harvard University Forum yang membahas tentang ekonomi Islam.

    Di Indonesia, bank Islam baru hadir pada tahun 1992, yaitu dengan dibentuknya Bank Muamalat Indonesia (BMI). Sampai tahun 1998, Bank Mualamat masih menjadi pemain tunggal dalam industri perbankan syari’ah di Indonesia, ditambah kurang lebih seratusan BPR Syari’ah. Pada tahun 1997 terjadi krisis moneter yang membuat bank-bank konvensional yang saat itu berjumlah 240 bank mengalami negative spread yang berakibat pada likuidasi, kecuali bank Islam.

    Oleh karena itulah, untuk lebih mengembangkan peran ekonomi Islam, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan, untuk kemudian dipertajam dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang di dalamnya diatur dengan rinci landasan hukum, serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank-bank syari`ah.

    Semoga dengan hijrahnya berbagai lembaga ekonomi dan keuangan Islam tersebut akan membawa berkah untuk kemaslahatan umum (almaslahattul ammah), Insya Alloh.

     

  • DIRGAHAYU 62 TAHUN KARANG TARUNA INDONESIA

    DIRGAHAYU 62 TAHUN KARANG TARUNA INDONESIA

    Sebagai wadah partisipasi masyarakat Indonesia dalam melestarikan dan memajukan negeri ini, Karang Taruna hadir dengan berbagai program dan aktifitas pembinaan generasi muda mulai dari tingkat kelurahan/desa diseluruh indonesia.

    Berkiprahnya Karang Taruna selama 62 tahun ini, semoga ke depan kiprah Karang Taruna lebih bertambah besar dengan berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.

    Sebagai bentuk dukungan dan apresiasi terhadap karang taruna, STAI AL-Ruzhan Tasikmalaya memberikan BEASISWA Khusus untuk para anggota karang taruna di seluruh indonesia. untuk detailnya bisa lihat gambar dibawah ini: Atau download Brosurnya disini 

    Ditulis oleh -FYA-

    [embeddoc url=”https://staialruzhan.ac.id/wp-content/uploads/2022/09/beasiswa-karangtaruna.pdf” download=”all” viewer=”google”]

  • EKONOMI KREATIF DAN  GENERASI MUDA MUSLIM MILENIA | Dr. Yusuf Abdullah, SE., MM

    EKONOMI KREATIF DAN GENERASI MUDA MUSLIM MILENIA | Dr. Yusuf Abdullah, SE., MM

    I. Mukadimah
    Dunia bisnis dan perdagangan dalam dua dekade terakhir ini telah mengalami perubahan-perubahan yang sangat mendasar dan turut mempengaruhi dalam tatanan kehidupan perekonomian masyarakat, sejumlah pergeseran nampak jelas yakni pergeseran dari ekonomi industri menjadi knowledge-based economy, dari input-driven growth ke innovation-driven growth, dan dari scarcity of resources ke abundance of knowledge (Thurow, 1996), serta dari diminishing returns ke increasing returns, dan dari stability ke discontinuous change, serta dari perfecting the known ke imperfectly seizing the unknown (Prahalad, 2004) dan dari red ocean strategy ke blue ocean strategy (Kim dan Mouborgne, 2005).

    II. Perkembangan Ekonomi Kreatif
    Pada perkembangannya Ekonomi Kreatif mulai dikenalkan pada awal tahun 2001 yang diawali dengan tulisan John Hawkins dalam bukunya The Creative Economy, tahun 2001 dan Richard Florida The Rise Of Creative Class, tahun 2002, Menurut Prof. Richard Florida yang merupakan Tokoh Ekonomi pembangunan, menyatakan bahwa ada 3 (tiga) hal yang dibutuhkan dalam ekonomi kreatif yakni Talenta, Teknologi dan Toleransi. Untuk talenta sudah banyak para pelaku industri kreatif yang mampu untuk bersaing dengan produk impor karena produknya yang berkualitas, unik, dan lebih murah.

    Disini posisi ekonomi kreatif lebih merupakan kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi, karena Ekonomi kreatif juga dikenal dengan nama lain yakni Industri Budaya (terutama di Eropa) atau juga disebut Industri Kreatif. Berkenaan dengan hal itu, Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Ekonomi kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.

    III. Perkembangan Generasi Muslim Milenium
    Perkembangan generasi muda muslim milenia, dilihat dari sudut pandang demografis pertumbuhan populasi muslim menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Berdasarkan data PBB, pada tahun 2012 populasi muslim dunia mencapai angka 1,8 miliar jiwa, dan akan bertambah pada tahun 2030 menjadi 2,2 miliar jiwa, dan akan meningkat sekitar 2,5 milyar jiwa pada tahun 2050, melihat perkembangan populasi muslim tersebut, maka akan menjadi yang terbesar di dunia, sehingga kondisi ini sangat eksotik dan atraktif dalam pertumbuhan pasar muslim Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya. Perlu diketahui bahwa 80% lebih dari jumlah kelas menengah di Indonesia merupakan segmen muslim.

    Memperhatikan data-data di atas, maka akan sangat menarik pada era ini (2016-2019), yakni mulai tumbuhnya beberapa merek yang bernuansa islami, sebut saja misalnya, wardah dan shafira, telah menikmati manisnya pasar Generasi Muda Milenia, mereka mengalami pertumbuhan yang amat sangat cepat, sejak tahun 2010 Wardah mampu tumbuh 50-100% setiap tahunnya, dan kini menjadi leader di industri kosmetik Indonesia. Tak terkecuali kaum wanita muslim, kini mereka semakin concern untuk menutup aurat dengan memakai hijab. Komunitas hijabers tumbuh sangat pesat dan menjadi hijabers lifestyle di negeri ini yang sudah diterima secara luas, sehingga menjadi gaya hidup baru yang cool dan keren.

    Diprediksi pula bahwa pasar e-commerce di Indonesia akan tumbuh mencapai angka 53% di tahun 2017 ini, angka tersebut jauh melebihi negara-negara tetangga seperti Filiphina hanya mencapai 28%, Thailand sebesar 23%, serta Malaysia hanya mencapai 15%. Kondisi ini merupakan kabar baik untuk dioptimalkan khususnya untuk mendongkrak perusahaan-perusahaan start-up di Indonesia, termasuk menarik minat investor untuk menanamkan modalnya.

    IV. Trend Ekonomi Kreatif Dunia
    Tren perkembangan ekonomi kreatif dunia di beberapa negara maju seperti: Amerika, Inggris, Jepang, Korea, dan lain-lain, sektor ekonomi kreatif-nya tumbuh cukup signifikan seperti Industri musik, konten, game komik yang merupakan pendapatan utama dari industri komputer dan selular, situasi tersebut berdampak pula ke negara Indonesia karena secara tidak langsung berkorelasi kepada tumbuhnya industri seluler di tanah air.

    Kenyataannya, karakteristik dalam ekonomi kreatif menuntut adanya ide-ide dan solusi serta imajinasi yang cepat mengikuti usia sebuah teknologi/produk/desain atau tren yang berdurasi tidak lama, industri ini memerlukan kemampuan spesifik manusia yang melibatkan kreativitas, keahlian, dan bakat. Oleh sebab itu, industri kreatif ini sulit ditiru karena lebih banyak melibatkan kemampuan otak kanan manusia, seperti aspek seni, design, play, story, humor, symphony, caring, beauty, empathy and meaning.

    Oleh karena itulah, negara-negara maju mulai mentargetkan perencanaan ekonomi kreatif-nya sebagai bagian penting dalam pengembangan ekonomi negara masing-masing. Sebagai contoh, Negara Singapura mentargetkan untuk mengubah pola ekonominya dari ekonomi informasi menjadi ekonomi kreatif, dan menaikkan kontribusi industri kreatif kepada produk domestik brutonya (PDB) menjadi dua kali lipat.

    Contoh lainnya Cina, sudah mulai mengubah paradigma dengan cara meningkatkan kontribusi ekonomi kreatif-nya dengan mencanangkan Beijing dan Shanghai sebagai kota desain dan dijadikan salah satu pusat mode masa depan, termasuk pula Hongkong sudah merancang strategi meningkatkan kontribusi ekonomi kreatif bagi perkembangan ekonominya dengan membangun proyek Hongkong Design Centre and Cyber Port.

    V. Perkembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia
    Jika melihat perkembangan ekonomi kreatif di tanah air, berdasarkan studi Pemetaan Industri Kreatif (Depdag, 2008) terdapat 14 kelompok industri kreatif nasional, antara lain periklanan; arsitektur; pasar barang seni; kerajinan; desain; fesyen; video, film dan fotografi; permainan interaktif; musik; seni pertunjukan; penerbitan dan percetakan; layanan komputer dan perangkat lunak; televisi/radio; riset dan pengembangan, dan yang paling baru bisnis kuliner.


    Berkembangnya Ekonomi kreatif di berbagai negara sudah menunjukkan tren positif yang signifikan, antara lain berupa penyerapan tenaga kerja, penambahan pendapatan daerah, hingga pencitraan wilayah di tingkat internasional. Pencitraan wilayah muncul ketika suatu wilayah menjadi terkenal karena produk kreatif yang dihasilkannya, dalam konteks yang lebih luas, pencitraan wilayah dengan menggunakan ekonomi kreatif juga terkoneksi dengan berbagai sektor, salah satunya dengan sektor pariwisata.

    Bila dilihat luasan cakupan ekonomi kreatif tersebut, sebagian besar merupakan sektor ekonomi yang tidak membutuhkan skala produksi dalam jumlah besar, tidak seperti industri manufaktur yang berorientasi pada kuantitas produk, industri kreatif lebih bertumpu pada kualitas sumber daya manusia. Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil menengah, sebagai contoh, adalah industri kreatif berupa distro yang sengaja memproduksi desain produk dalam jumlah kecil.

    Hal tersebut lebih memunculkan kesan eksklusifitas bagi konsumen sehingga produk distro menjadi layak untuk dibeli dan bahkan dikoleksi. Hal yang sama juga berlaku untuk produk garmen kreatif lainnya, seperti C-59 dari Bandung, Dagadu dari Jogja atau Joger dari Bali. Ketiga industri kreatif tersebut tidak berproduksi dalam jumlah besar namun ekslusifitas dan kreativitas desain produknya digemari konsumen.

    Di Jawa Barat, Kota Bandung misalnya dapat di jadikan model bagi daerah lain untuk dapat membangun industri kreatifnya, setiap daerah dapat memanfaatkan potensinya baik itu sumber daya manusia atau budaya yang menjadi dasar dari pengembangan industri kreatif.

    VI. Rekomendasi
    Data dan fakta yang dipaparkan di atas, menunjukkan bahwasannya potensi dari ekonomi kreatif adalah sangatlah besar dan sanggup memberikan implikasi yang luar biasa dalam pola pelaksanaan kegiatan ekonomi terlebih dengan perkembangan generasi muslim milenia yang berkembang cukup signifikan. Oleh karena itu, maka membangun ekonomi kreatif adalah peluang yang harus dimanfaatkan dalam mengakselerasi pembangunan bangsa, khususnya dalam konteks untuk mempertahankan daya saing dan menjalankan pembangunan nasional yang berorientasi pada pertumbuhan.

    Ekonomi kreatif ke depan diharapkan akan menjadi sebuah kumpulan aktifitas ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based economic activities) yang secara intensif menggunakan kreatifitas dan inovasi sebagai primary input-nya untuk menghasilkan berbagai produk dan jasa yang bernilai tambah. Adapun ruang lingkup dari ekonomi kreatif mencakup aspek yang sangat luas dan tidak terbatas pada seni dan budaya saja, dimana secara umum ekonomi kreatif memiliki 3 (tiga) dimensi yaitu dimensi inovasi dan kreatifitas, dimensi kapabilitas teknologi, serta dimensi seni dan budaya.

    Prinsip yang paling fundamental dari ekonomi kreatif ini adalah jika di era sebelumnya kinerja dari masyarakat umumnya diukur sebatas dari tingkat produktifitas dalam memproduksi produk, jasa maupun proses; maka dalam era ekonomi kreatif kinerja masyarakat diukur tidak sebatas pada peningkatan produktifitas belaka, akan tetapi lebih diukur berdasarkan dari peningkatan akumulasi pengetahuan dan peningkatan kapasitasnya dalam melakukan inovasi-inovasi ketika melakukan sejumlah aktifitas produksi tersebut.

    Berdasarkan gambaran pasar ekonomi kreatif dan potensi pasar generasi muda milenia yang sangat menggiurkan tersebut, tak ada alasan bagi generasi muslim untuk tidak memanfaatkan peluang pasar tersebut secara optimal dan berkelanjutan untuk djadikan target utama produk yang memiliki nilai islami. Ingat: siapa cepat, dia dapat!!!

  • STAI AL RUZHAN | OPTIMIS ADALAH JALAN MENUJU KESUKSESAN

    STAI AL RUZHAN | OPTIMIS ADALAH JALAN MENUJU KESUKSESAN

    Kunci keberhasilan hidup adalah konsep diri positif. Konsep diri memainkan peran yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang. Proses pembentukan konsep diri, dimulai sejak anak masih kecil.
    Konsep diri yang jelek akan mengakibatkan rasa percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru, tidak berani mencoba hal-hal yang menantang, takut gagal, takut sukses, merasa bodoh, rendah diri, merasa diri tidak berharga, merasa tidak layak untuk sukses, pesimis, dan masih banyak perilaku inferior lainnya.

    Sebaliknya orang yang konsep dirinya baik akan selalu optimis, berani mencoba hal-hal baru, berani sukses, berani gagal, percaya diri, antusias, merasa diri berharga, berani menetapkan tujuan hidup, bersikap dan berfikir positif, dan dapat menjadi seorang pemimpin yang handal.

    Konsep diri dapat didefinisikan secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang terhadap dirinya. Seseorang dikatakan mempunyai konsep diri negatif, jika ia meyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai, dan kehilangan daya tarik terhadap hidup.

    Orang dengan konsep diri negatif akan cenderung bersikap pesimistik, terhadap kehidupan dan kesempatan yang dihadapinya. Ia tidak melihat tantangan sebagai kesempatan, namun lebih sebagai halangan. Orang dengan konsep diri negatif, akan mudah menyerah sebelum berperang dan jika gagal, akan ada dua pihak yang disalahkan, entah itu menyalahkan diri sendiri (secara negatif) atau menyalahkan orang lain.

    Al-Quran menegaskan bahwa orang-orang muslim dilarang pesimis dan berputus asa dalam kehidupannya. Karena sikap putus asa merupakan karakter orang kafir. Surat Yusuf ayat 87 mengabadikan seruan itu, “Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” Salah satu metode menumbuhkan sikap positif adalah menjalin hubungan yang baik dengan Allah SWT melalui dzikir. Dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenteram dan jiwa pun lebih terkendali.

    Dengan berdzikir, manusia berlindung dan memohon kepada kekuatan yang tidak terbatas yaitu Allah SWT yang akan memberi ketenangan dan kedamaian bagi jiwa manusia. Surat al-Hasyr ayat 23 mengungkapkan, “Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”

    Ada 10 ( sepuluh) sikap yang harus dimiliki untuk menjadikan
    seseorang yang sukses adalah sebagai berikut:

    1. Keberanian untuk berinisiatif,
    2. Tepat waktu,
    3. Senang melayani dan memberi,
    4. Membuka diri,
    5. Senang bekerjasama dan membina hubungan baik,
    6. Senang mempelajari hal-hal baru,
    7. Tidak mengeluh,
    8. Berani menanggung risiko,
    9. Tidak menunjukan kekhawatiran,
    10. Menjadi diri sendiri,

    Tidak ada di dunia ini orang sukses yang rendah diri atau tidak nyaman dengan diri mereka sendiri. Kenyamanan menjadi diri sendiri tidak perlu ditutup-tutupi dari orang lain. Karena setiap orang memiliki tempat tersendiri di dunia yang tidak bisa digantikan oleh orang lain.

    Selain yakin dengan pertolongan Allah, setiap orang juga harus yakin dengan kemampuan dirinya sendiri bisa berprestasi dan mencapai kesuksesan yang hakiki. Semangat, percaya diri dan keoptimisan serta motivasi yang kuat merupakan faktor penting dalam kehidupan seseorang untuk mencapai kesuksesan.

    Hanya dengan semangat yang tinggi, seseorang takkan pernah berhenti untuk berusaha. hanya dengan percaya diri, seseorang telah memiliki keyakinan diri yang baik. Hanya dengan keoptimisan dan berpikir positif seseorang takkan pernah merasa takut untuk mencoba, berkarya dan berusaha untuk berprestasi serta mencapai kesuksesan yang gemilang.

    Optimis terhadap masa depan memberikan motivasi positif bagi kehidupan manusia. Jika manusia mampu menempatkan dirinya sebagai orang yang positif, maka ia juga akan mampu mengembangkan seluruh potensinya, dan keluar dari segala bentuk keterbatasan yang menghalangi.

    Dengan perilaku dan cara pandang positif tersebut manusia menjalin hubungan yang lebih baik dengan sesamanya dan lingkungan. Sumber kekuatan positif dalam diri adalah harga diri. Semakin manusia menjaga kehormatan  dirinya, maka ia akan semakin baik dalam memunculkan dan menebarkan aspek positifnya kepada yang lain. Sebab harga diri merupakan poros utama kekuatan mental. Semakin tinggi harga diri seorang manusia, maka optimisme  menjadi jalan untuk menuju kesuksesan dengan tetap berpegang teguh pada Al-Quran dan Assunah serta berdoa kepada Alloh SWT tentunya.

    (diadaptasi dari berbagai sumber)
    Tasikmalaya, 01 September 2022

  • SYARAT-SYARAT DAN RUKUN IBADAH HAJI DAN UMROH

    SYARAT-SYARAT DAN RUKUN IBADAH HAJI DAN UMROH

    Setiap Ibadah dalam Agama Islam Pasti memiliki Syarat dan Rukun dalam pelaksanaanya. Syarat adalah ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi sebelum Suatu Ibadah dilaksanakan sehingga apabila ada salah satu syarat yang tidak terpenuhi maka akan menyebabkan amal ibadah tidak akan sah (Tidak Jadi),

     

    Sedangkan Rukun adalah runtutan bagian-bagian pokok suatu ibadah yang harus dipenuhi dan disempurnakan di dalam pelaksanaanya.

    adapun perbedaan antara Syarat dan Rukkun adalah :

    • Syarat harus ada dan harus terpenuhi sebelum suatu ibadah dilaksanakan atau lebih ringkasnya syarat berada diluar amal ibadah sedangkan Rukkun berada di dalam suatu ibadah dan menjadi bagian pokok dari ibadah tersebut.

     

    Begitupun Ibadah Haji dan Umroh, Dua Ibadah ini pun tidak akan pernah terlepas dari Syarat dan Rukun, adapun Syarat Ibadah Umroh adalah :

    1. Beragama Islam
    2.  
    3. Baligh (Mencukupi usia yang telah ditentukan oleh syariat islam)
    4. Berakal sehat
    5. Merdeka dari perbudakan
    6. Mampuh dalam hal Fisik maupun Finansial (untuk bekal dirinya selama ibadah Haji/Umroh dan untuk nafkah keluarga yang ditiinggalkanya selama ia di makkah)

    RUKUN UMROH

    Yang wajib dilaksanakan ketika melaksanakan ibadah umroh.