STAI AL RUZHAN | OPTIMIS ADALAH JALAN MENUJU KESUKSESAN

Kunci keberhasilan hidup adalah konsep diri positif. Konsep diri memainkan peran yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang. Proses pembentukan konsep diri, dimulai sejak anak masih kecil.
Konsep diri yang jelek akan mengakibatkan rasa percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru, tidak berani mencoba hal-hal yang menantang, takut gagal, takut sukses, merasa bodoh, rendah diri, merasa diri tidak berharga, merasa tidak layak untuk sukses, pesimis, dan masih banyak perilaku inferior lainnya.

Sebaliknya orang yang konsep dirinya baik akan selalu optimis, berani mencoba hal-hal baru, berani sukses, berani gagal, percaya diri, antusias, merasa diri berharga, berani menetapkan tujuan hidup, bersikap dan berfikir positif, dan dapat menjadi seorang pemimpin yang handal.

Konsep diri dapat didefinisikan secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang terhadap dirinya. Seseorang dikatakan mempunyai konsep diri negatif, jika ia meyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai, dan kehilangan daya tarik terhadap hidup.

Orang dengan konsep diri negatif akan cenderung bersikap pesimistik, terhadap kehidupan dan kesempatan yang dihadapinya. Ia tidak melihat tantangan sebagai kesempatan, namun lebih sebagai halangan. Orang dengan konsep diri negatif, akan mudah menyerah sebelum berperang dan jika gagal, akan ada dua pihak yang disalahkan, entah itu menyalahkan diri sendiri (secara negatif) atau menyalahkan orang lain.

Al-Quran menegaskan bahwa orang-orang muslim dilarang pesimis dan berputus asa dalam kehidupannya. Karena sikap putus asa merupakan karakter orang kafir. Surat Yusuf ayat 87 mengabadikan seruan itu, “Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” Salah satu metode menumbuhkan sikap positif adalah menjalin hubungan yang baik dengan Allah SWT melalui dzikir. Dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenteram dan jiwa pun lebih terkendali.

Dengan berdzikir, manusia berlindung dan memohon kepada kekuatan yang tidak terbatas yaitu Allah SWT yang akan memberi ketenangan dan kedamaian bagi jiwa manusia. Surat al-Hasyr ayat 23 mengungkapkan, “Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”

Ada 10 ( sepuluh) sikap yang harus dimiliki untuk menjadikan
seseorang yang sukses adalah sebagai berikut:

  1. Keberanian untuk berinisiatif,
  2. Tepat waktu,
  3. Senang melayani dan memberi,
  4. Membuka diri,
  5. Senang bekerjasama dan membina hubungan baik,
  6. Senang mempelajari hal-hal baru,
  7. Tidak mengeluh,
  8. Berani menanggung risiko,
  9. Tidak menunjukan kekhawatiran,
  10. Menjadi diri sendiri,

Tidak ada di dunia ini orang sukses yang rendah diri atau tidak nyaman dengan diri mereka sendiri. Kenyamanan menjadi diri sendiri tidak perlu ditutup-tutupi dari orang lain. Karena setiap orang memiliki tempat tersendiri di dunia yang tidak bisa digantikan oleh orang lain.

Selain yakin dengan pertolongan Allah, setiap orang juga harus yakin dengan kemampuan dirinya sendiri bisa berprestasi dan mencapai kesuksesan yang hakiki. Semangat, percaya diri dan keoptimisan serta motivasi yang kuat merupakan faktor penting dalam kehidupan seseorang untuk mencapai kesuksesan.

Hanya dengan semangat yang tinggi, seseorang takkan pernah berhenti untuk berusaha. hanya dengan percaya diri, seseorang telah memiliki keyakinan diri yang baik. Hanya dengan keoptimisan dan berpikir positif seseorang takkan pernah merasa takut untuk mencoba, berkarya dan berusaha untuk berprestasi serta mencapai kesuksesan yang gemilang.

Optimis terhadap masa depan memberikan motivasi positif bagi kehidupan manusia. Jika manusia mampu menempatkan dirinya sebagai orang yang positif, maka ia juga akan mampu mengembangkan seluruh potensinya, dan keluar dari segala bentuk keterbatasan yang menghalangi.

Dengan perilaku dan cara pandang positif tersebut manusia menjalin hubungan yang lebih baik dengan sesamanya dan lingkungan. Sumber kekuatan positif dalam diri adalah harga diri. Semakin manusia menjaga kehormatan  dirinya, maka ia akan semakin baik dalam memunculkan dan menebarkan aspek positifnya kepada yang lain. Sebab harga diri merupakan poros utama kekuatan mental. Semakin tinggi harga diri seorang manusia, maka optimisme  menjadi jalan untuk menuju kesuksesan dengan tetap berpegang teguh pada Al-Quran dan Assunah serta berdoa kepada Alloh SWT tentunya.

(diadaptasi dari berbagai sumber)
Tasikmalaya, 01 September 2022

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *